Strategi Penginjilan yang Benar

Matius 28:19

Rabu, 17 Januari 2024

John MacArthur

 

Berikut ini adalah kutipan dari Tafsiran Perjanjian Baru MacArthur mengenai Injil Matius 28.

Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…” (Mat. 28:19–20, PBTB2)

Karena otoritasNya yang mutlak dan berdaulat, Yesus memerintahkan, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Karena itu adalah kata peralihannya. Yesus [seolah-olah] berkata: “Karena Aku adalah Tuhan yang berdaulat terhadap seisi alam semesta, maka Aku mempunyai otoritas untuk memerintahkan kamu menjadi saksiKu, dan mempunyai kuasa untuk memampukan kamu menaati perintah itu.”

Mengingat ajaran Perjanjian Lama tentang misi bangsa Israel untuk menjadi terangNya Tuhan bagi bangsa-bangsa non-Yahudi, dan mengingat pelayanan Yesus di dunia, maka tidaklah mengherankan kalau amanatNya adalah untuk menjadikan semua bangsa [sebagai] muridNya.

Matheteuo ( jadikanlah… murid-Ku ) adalah kata kerja yang utama dan perintah yang utama dalam ayat 19–20 yang menjadi kalimat penutup dalam Injil Matius. Arti dasar dari istilah ini merujuk pada percaya dan belajar. Yesus tidak hanya merujuk pada orang-orang yang percaya atau yang sekadar mempelajari. [Jika tidak demikan maksudNya] Dia akan menggunakan kata-kata lain. Matheteuo membawa kombinasi makna yang indah. Dalam konteks ini, istilah ini berkaitan dengan mereka yang menaruh iman-percaya mereka kepada Yesus Kristus dan mengikuti Dia dalam kehidupan pembelajaran dan ketaatan yang berlangsung secara terus-menerus. Yesus berkata: “… Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku” (Yoh. 8:31, PBTB2). Perlu dicatat bahwa beberapa murid memang bukan murid yang sejati (lihat Yoh. 6:66).

Amanat Agung adalah sebuah perintah untuk membawa orang-orang yang belum percaya di seluruh dunia kepada pengetahuan keselamatan melalui Yesus Kristus. Istilah yang digunakan Tuhan dalam amanat ini adalah menjadikan murid. Orang yang sungguh-sungguh bertobat adalah seorang murid; seseorang yang telah menerima dan menyerahkan dirinya kepada Yesus Kristus terlepas dari apa pun arti atau tuntutannya. Orang yang benar-benar bertobat tersebut dipenuhi Roh Kudus, dan diberikan natur yang baru yaitu rindu untuk taat dan menyembah Tuhan yang telah menyelamatkannya. Bahkan ketika dia tidak taat, maka dia tahu kalau dia sedang hidup melawan natur barunya, yaitu untuk menghormati dan menyenangkan Tuhan. Dia mencintai kebenaran dan membenci dosa, termasuk dosanya sendiri.

Karena itu, perintah terutama Yesus adalah supaya mereka yang adalah muridNya menjadi alatNya untuk menjadikan semua bangsa muridNya. Pelayanan Yesus di dunia adalah menjadikan [orang-orang sebagai] muridNya sendiri; Itulah pelayanan [yang diperintahkan] bagi umatNya. Mereka yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus Kristus akan menjadi para “penjala manusia” (Mat. 4:19). Mereka yang menjadi muridNya akan menjadi orang yang memuridkan juga. Misi gereja mula-mula adalah untuk memuridkan (lihat Kis. 2:47; 14:21). Memuridkan masih tetap menjadi misi Kristus bagi gerejaNya.

https://www.gty.org/library/bibleqnas-library/QA0161

Bagikan: