Pernyataan Doktrin

Doktrin Dasar

Alkitab — Kami percaya Alkitab diilhami, tidak ada kesalahan dalam tulisan aslinya, sempurna, cukup, dan merupakan Firman Tuhan yang berotoritas. Alkitab mempunyai otoritas tertinggi atas kehidupan umat Kristiani dan merupakan satu-satunya aturan iman dan praktik yang tidak mungkin salah.

Allah — Hanya ada satu Allah yang hidup dan benar, sempurna dan kekal. Dia adalah Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu dan ada dalam tiga Pribadi yang berbeda: Bapa, Putra (Yesus Kristus), dan Roh Kudus.

Yesus Kristus — Kami percaya pada keilahian dan kemanusiaan Tuhan kita Yesus Kristus. Kami percaya pada kelahiran-Nya dari seorang perawan, pada kehidupan-Nya yang tanpa dosa, pada mukjizat-mukjizat-Nya, pada kematian-Nya yang menggantikan dan menebus orang percaya melalui darah-Nya yang tertumpah. Kami percaya pada kebangkitan badani-Nya, pada kenaikan-Nya dan permuliaan-Nya ke sebelah kanan Bapa.

Roh Kudus — Kami percaya pada keilahian dan kepribadian Roh Kudus. Roh Kudus terus berdiam di dalam diri setiap orang percaya mulai dari saat orang diselamatkan. Dia memberi daya kepada orang-orang percaya untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus dan memampukan orang-orang percaya untuk melayani.

Manusia — Baik pria maupun wanita diciptakan oleh Allah menurut gambar-Nya. Setelah kejatuhan, tanpa kasih karunia Allah, manusia hidup terpisah dari-Nya karena kita masing-masing bersalah karena dosa.

Keselamatan — Keselamatan dan rekonsiliasi dengan Allah adalah anugerah cuma-cuma yang hanya mungkin terjadi melalui pengorbanan kematian Kristus di kayu salib. Anugerah keselamatan di dalam Yesus ini hanya dapat diterima melalui iman pribadi kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Iman yang sejati dibuktikan melalui pertobatan dari dosa. Pertobatan bukanlah perbuatan baik yang dapat menyelamatkan kita, melainkan adalah hasil alami dari iman kita yang sejati kepada Yesus sebagai raja kita.

Gereja — Gereja terdiri dari semua orang yang percaya kepada Kristus; dan diwujudkan secara lokal ketika umat Kristiani berkumpul untuk menyembah Tuhan, untuk saling mengasihi, untuk bertumbuh secara rohani, dan untuk menggunakan karunia mereka dalam memenuhi Amanat Agung.

Kedatangan Kedua – Kami percaya akan kedatangan Yesus Kristus di masa depan, secara kasat mata dan secara badani. Dia akan datang ke bumi untuk memerintah bangsa-bangsa dan mendirikan kerajaan-Nya. Dia akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Barangsiapa yang percaya kepada Yesus akan hidup selamanya dalam kerajaan-Nya yang sempurna. Mereka yang memberontak terhadap Dia akan menderita selamanya di luar dari kerajaan-Nya.

Berikut adalah Pernyataan Doktrin lengkap kami yang diadaptasi dari The Master’s Academy International (TMAI).

Apa yang Kami Percayai

PERNYATAAN DOKTRIN KAMI MERINGKASKAN KEPERCAYAAN TMAI MENGENAI BIDANG-BIDANG UTAMA DOKTRIN DAN PENERAPANNYA. UNTUK MENCEGAH PERGESERAN DOKTRIN, ANGGOTA DEWAN, FAKULTAS, DAN PENGURUS SETIAP SEKOLAH TMAI WAJIB MENANDATANGANI PERNYATAAN INI SETIAP TAHUN.

Kitab Suci

Kami mengajarkan bahwa Alkitab adalah wahyu tertulis Tuhan kepada manusia, dan dengan demikian keenam puluh enam kitab di dalam Alkitab yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus merupakan Firman Tuhan sepenuhnya (diilhami secara merata di seluruh bagiannya) (1 Korintus 2:7-14; 2 Petrus 1:20-21).

Kami mengajarkan bahwa Firman Tuhan adalah wahyu yang objektif dan memiliki maksud yang tentu(1 Tesalonika 2:13; 1 Korintus 2:13), setiap kata diilhami (2 Timotius 3:16), sama sekali tidak mengandung kesalahan dalam dokumen aslinya, sempurna, dan diembuskan oleh Allah sendiri.

Kami mengajarkan penafsiran Alkitab yang harfiah, yaitu dengan meneliti bahasa dalam konteks sejarahnya. Dengan demikian kami mengajar bahwa pasal-pasal pertama dalam kitab Kejadian mengajar penciptaan dalam enam hari saja, dimengerti secara harfiah (Kejadian 1:31; Keluaran 31:17), menggambarkan penciptaan khusus pria dan wanita (Kejadian 1:26-28; 2:5-25), dan mendefinisikan pernikahan sebagai komitmen antara satu pria dan satu wanita (Kejadian 2:24; Matius 19:5). Kitab Suci di tempat lain menyatakan bahwa aktivitas seksual apa pun di luar pernikahan adalah kekejian di hadapan Tuhan (Keluaran 20:14; Imamat 18:1-30; Matius 5:27-32; 19:1-9; 1 Korintus 5:1-5; 6:9-10; 1 Tesalonika 4:1-7).

Kami mengajarkan bahwa Alkitab merupakan satu-satunya aturan kepercayaan dan kelakuan yang tidak dapat salah (Matius 5:18; 24:35; Yohanes 10:35; 16:12-13; 17:17; 1 Korintus 2:13; 2 Timotius 3:15-17; Ibrani 4:12; 2 Petrus 1:20-21).

Kami mengajarkan bahwa Tuhan berbicara dalam Firman-Nya yang tertulis melalui proses penulisan ganda. Roh Kudus sedemikian mengawasi para penulis sehingga, melalui kepribadian mereka masing-masing dan gaya penulisan yang berbeda-beda, mereka menyusun dan mencatat Firman Tuhan kepada manusia (2 Petrus 1:20-21) tanpa kesalahan di keseluruhannya maupun sebagiannya (Matius 5: 18; 2 Timotius 3:16).

Kami mengajarkan bahwa, meskipun ada beberapa penerapan dari suatu bagian Kitab Suci, hanya ada satu penafsiran yang benar. Makna Kitab Suci dapat ditemukan ketika seseorang dengan tekun menerapkan metode penafsiran harfiah yang meneliti bahasa sesuai dengan konteks sejarahnya di bawah pencerahan Roh Kudus (Yohanes 7:17; 16:12-15; 1 Korintus 2:7-15; 1 Yohanes 2:20). Adalah tanggung jawab orang-orang percaya untuk memastikan secara hati-hati maksud dan makna sebenarnya dari Kitab Suci, dengan menyadari bahwa penerapan yang tepat itu bersifat mengikat atas semua generasi. Namun kebenaran Kitab Suci menghakimi manusia; manusia tidak bolehmenghakimi kebenaran itu.

Allah

Kami mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah yang hidup dan benar (Ulangan 6:4; Yesaya 45:5-7; 1 Korintus 8:4), Roh yang tidak terbatas dan maha mengetahui (Yohanes 4:24), sempurna dalam segala sifat-Nya, satu hakikat, ada secara kekal dalam tiga Pribadi—Bapa, Putra, dan Roh Kudus (Matius 28:19; 2 Korintus 13:14)—masing-masing sama layak disembah dan ditaati.

ALLAH BAPA

Kami mengajarkan bahwa Allah Bapa, Pribadi pertama dalam Tritunggal, mengatur dan menentukan segala sesuatu menurut tujuan dan anugerah-Nya (Mazmur 145:8-9; 1 Korintus 8:6). Dia adalah Pencipta segala sesuatu (Kejadian 1:1-31; Efesus 3:9). Sebagai satu-satunya Penguasa yang mutlak dan maha kuasa di alam semesta, Dia berdaulat dalam penciptaan, pemeliharaan, dan penebusan (Mazmur 103:19; Roma 11:36). Kebapaan-Nya mencakup jabatan-Nya dalam Tritunggal dan hubungan-Nya dengan umat manusia. Sebagai Pencipta, Dia adalah Bapa bagi semua manusia (Efesus 4:6), namun Dia adalah Bapa rohani hanya bagi orang percaya (Roma 8:14; 2 Korintus 6:18). Bagi kemuliaan-Nya sendiri Dia telah menetapkan segala sesuatu yang terjadi (Efesus 1:11). Dia senantiasa menopang, mengarahkan, dan mengatur segala makhluk dan peristiwa (1 Tawarikh 29:11). Dalam kedaulatan-Nya Dia bukanlah penyebab dosa, ataupun setuju dengannya (Habakuk 1:13; Yohanes 8:38-47), dan Dia juga tidak mengurangi pertanggungjawaban dari makhluk yang bermoral dan cerdas (1 Petrus 1:17). Dengan penuh anugerah Dia telah memilih dari kekekalan orang-orang yang Dia hendakkan menjadi umat-Nya (Efesus 1:4-6); Dia menyelamatkan dari dosa semua orang yang datang kepada-Nya melalui Yesus Kristus; Dia mengadopsi semua orang yang datang kepada-Nya; dan setelah pengadopsian, Dia menjadi Bapa bagi umat-Nya (Yohanes 1:12; Roma 8:15; Galatia 4:5; Ibrani 12:5-9).

ALLAH PUTRA

Kami mengajarkan bahwa Yesus Kristus, Pribadi kedua dari Tritunggal, memiliki semua keagungan ilahi, dan dalam hal ini Dia setara, satu hakikat, dan sama kekalnya dengan sang Bapa (Yohanes 10:30; 14:9).

Kami mengajarkan bahwa sang Bapa menciptakan menurut kehendak-Nya sendiri, melalui Putra-Nya, Yesus Kristus, yang melalui-Nya segala sesuatu tetap ada dan berlangsung (Yohanes 1:3; Kolose 1:15-17; Ibrani 1:2).

Kami mengajarkan bahwa dalam inkarnasi Putra yang kekal, Pribadi kedua dari Tritunggal, tanpa mengubah natur ilahi-Nya atau menyerahkan atribut-atribut ilahi apa pun, merendahkan diri-Nyadengan mengambil natur manusia seutuhnya yang sama dengan natur kita, namun tanpa dosa (Filipi 2:5-8; Ibrani 4:15; 7:26).

Kami mengajarkan bahwa Dia dikandung oleh Roh Kudus di dalam rahim perawan Maria (Lukas 1:35) dan demikian lahir dari seorang perempuan (Galatia 4:4-5), sehingga kedua natur yang utuh, sempurna, dan berbeda, yaitu ilahi dan manusia, dipersatukan bersama dalam satu pribadi, tanpa kekacauan, perubahan, perpecahan, atau pemisahan. Oleh karena itu Dia adalah sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia, namun satu Kristus, satu-satunya pengantara antara Tuhan dan manusia.

Kami mengajarkan bahwa dalam inkarnasi-Nya, Kristus sepenuhnya memiliki sifat, atribut, dan hak ilahi-Nya (Kolose 2:9; lihat Lukas 5:18-26; Yohanes 16:30; 20:28). Meskipun demikian, dalam kehinaan-Nya, Dia tidak selalu sepenuhnya menunjukkan kemuliaan keagungan-Nya, namun menyembunyikannya di balik tirai kemanusiaan-Nya yang sejati (Matius 17:2; Markus 13:32; Filipi 2:5-8). Sesuai dengan natur manusia-Nya, Dia bertindak dalam ketundukan kepada sang Bapa (Yohanes 4:34; 5:19, 30; 6:38) melalui kuasa Roh Kudus (Yesaya 42:1; Matius 12:28; Lukas 4:1, 14), sedangkan menurut natur ilahi-Nya, Dia bertindak berdasarkan otoritas dan kuasa-Nya sebagai Putra yang kekal (Yohanes 1:14; lihat 2:11; 10:37–38; 14:10–11).

Kami mengajarkan bahwa Tuhan kita Yesus Kristus memperoleh penebusan kita melalui pencurahan darah-Nya dan kematian-Nya sebagai korban di atas kayu salib dan bahwa kematian-Nya itu bersifat sukarela, mewakili, menggantikan, mendamaikan, dan menebus (Yohanes 10:15; Roma 3:24-25; 5:8; 1 Petrus 2:24).

Kami mengajarkan bahwa pembenaran kita dipastikan oleh kebangkitan-Nya yang nyata dan fisik dari antara orang mati dan bahwa Dia sekarang sudah naik ke sebelah kanan Bapa, di mana Dia sekarang bertindak sebagai Pembela dan Imam Besar kita (Matius 28:6; Lukas 24:38-39; Kisah Para Rasul 2:30-31; Roma 4:25; 8:34; Ibrani 7:25; 9:24; 1 Yohanes 2:1).

Kami mengajarkan bahwa dalam kebangkitan Yesus Kristus dari kubur, Allah menyatakan keilahian Anak-Nya dan membuktikan bahwa Allah telah menerima karya penebusan Kristus di atas kayu salib. Kebangkitan badani Yesus jugalah merupakan jaminan kehidupan kebangkitan di masa yang akan datang bagi semua orang percaya (Yohanes 5:26-29; 14:19; Roma 1:4; 4:25; 6:5-10; 1 Korintus 15:20, 23).

Kami mengajarkan bahwa Yesus Kristus akan kembali untuk menerima gereja, yang adalah Tubuh-Nya, bagi diri-Nya sendiri pada saat pengangkatan, dan pada saat kembali lagi bersama-sama dengan gereja-Nya dalam kemuliaan, akan mendirikan kerajaan seribu tahun di bumi (Kisah Para Rasul 1:9-11; 1 Tesalonika 4: 13-18; Wahyu 20).

Kami mengajarkan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Dia yang melalui-Nya Tuhan akan menghakimi seluruh umat manusia (Yohanes 5:22-23):

Orang Percaya (1 Korintus 3:10-15; 2 Korintus 5:10)

Penghuni bumi yang masih hidup pada saat kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan (Matius 25:31-46)

Orang-orang tidak percaya, yang telah mati, di Takhta Putih yang Besar (Wahyu 20:11-15)

Sebagai Pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5), Kepala Tubuh-Nya yaitu sang gereja (Efesus 1:22; 5:23; Kolose 1:18), dan Raja atas alam semesta yang akan datang, yang akan memerintah di atas takhta Daud (Yesaya 9:6; Lukas 1:31-33), Dia adalah Hakim terakhir atas semua orang yang gagal menaruh kepercayaan mereka kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat (Matius 25:14-46; Kisah Para Rasul 17:30-31). Kami mengajarkan bahwa berdasarkan efektifnya dari kematian Tuhan kita, Yesus Kristus, orang berdosa yang percaya dibebaskan dari hukuman, upah, kuasa, dan suatu hari nanti keberadaan dosa itu sendiri; dan ia diperhitungkan benar, diberikan hidup yang kekal, dan diadopsi ke dalam keluarga Tuhan (Roma 3:25; 5:8-9; 2 Korintus 5:14-15; 1 Petrus 2:24; 3:18).

ALLAH ROH KUDUS

Kami mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Pribadi ilahi, kekal, tidak diciptakan, memiliki semua atribut kepribadian dan keilahian termasuk kecerdasan (1 Korintus 2:10-13), emosi (Efesus 4:30), kehendak (1 Korintus 12:11), kekekalan (Ibrani 9:14), kemahahadiran (Mazmur 139:7-10), kemahatahuan (Yesaya 40:13-14), kemahakuasaan (Roma 15:13), dan kebenaran (Yohanes 16:13). Dalam semua atribut ilahi-Nya Dia setara dan sehakikat dengan Bapa dan Putra (Matius 28:19; Kisah Para Rasul 5:3-4; 28:25-26; 1 Korintus 12:4-6; 2 Korintus 13:14; dan Yeremia 31:31 34 dengan Ibrani 10:15-17).

Kami mengajarkan bahwa adalah pekerjaan Roh Kudus untuk melaksanakan kehendak ilahi yang berhubungan dengan seluruh umat manusia. Kami mengakui keaktifan kedaulatan-Nya dalam penciptaan (Kejadian 1:2), inkarnasi Kristus (Matius 1:18), pewahyuan tertulis (2 Petrus 1:20-21), dan pekerjaan keselamatan (Yohanes 3:5-7).

Kami mengajarkan bahwa pekerjaan Roh Kudus pada zaman ini dimulai pada hari Pentakosta ketika Dia datang dari Bapa sebagaimana dijanjikan oleh Kristus (Yohanes 14:16-17; 15:26) untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan Tubuh Kristus, yang adalah gereja-Nya (1 Korintus 12:13). Cakupan luas dari aktivitas ilahi-Nya termasuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman; memuliakan Tuhan Yesus Kristus dan mentransformasikan orang-orang percaya menjadi serupa dengan Kristus (Yohanes 16:7-9; Kisah Para Rasul 1:5; 2:4; Roma 8:29; 2 Korintus 3:18; Efesus 2:22).

Kami mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Pelaku supernatural dan berdaulat dalam regenerasi, membaptis semua orang percaya ke dalam Tubuh Kristus (1 Korintus 12:13). Roh Kudus juga tinggal di dalam, menguduskan, mengarahkan, menguatkan mereka untuk pelayanan, dan memeteraikan mereka menjelang hari penebusan (Roma 8:9; 2 Korintus 3:6; Efesus 1:13).

Kami mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Pengajar ilahi, yang membimbing para rasul dan para nabi ke dalam seluruh kebenaran ketika mereka menuliskan wahyu Allah, yaitu Alkitab. Setiap orang percaya memiliki kehadiran Roh Kudus yang berdiam di dalam diri mereka sejak mereka diselamatkan, dan merupakan kewajiban semua orang yang dilahirkan dari Roh untuk dipenuhi (dikendalikan oleh) Roh (Yohanes 16:13; Roma 8:9; Efesus 5:18; 1 Yohanes 2:20, 27).

Kami mengajarkan bahwa Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh kepada gereja. Roh Kudus tidak memuliakan diri-Nya sendiri maupun karunia-karunia-Nya dengan tampilan-tampilan yang memamerkan diri, namun Dia memuliakan Kristus dengan menerapkan pekerjaan-Nya dalam menebus orang-orang yang terhilang dan membangun orang-orang percaya dalam iman merekayang paling suci (Yohanes 16:13-14; Kisah Para Rasul 1:8; 1 Korintus 12:4-11; 2 Korintus 3:18).

Kami mengajarkan, dalam hal ini, bahwa Allah Roh Kudus berdaulat dalam menganugerahkan semua karunia-Nya demi menyempurnakan orang-orang kudus pada masa kini dan bahwa karunia berbahasa lidah dan melakukan tanda mukjizat-mukjizat pada masa mula-mula gereja dimaksudkan untuk menunjukkan dan mengesahkan para rasul sebagai pemberita kebenaran ilahi, dan tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi ciri kehidupan orang percaya secara umum (1 Korintus 12:4-11; 13:8-10; 2 Korintus 12:12; Efesus 4:7-12; Ibrani 2:1-4).

Manusia

Kami mengajarkan bahwa manusia secara langsung dan seketika diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa-Nya. Manusia awalnya diciptakan bebas dari dosa dengan sifat rasional, kecerdasan, kehendak, kemampuan menentukan pilihan sendiri, dan tanggung jawab moral kepada Allah (Kejadian 2:7, 15-25; Yakobus 3:9).

Manusia juga diciptakan oleh Tuhan sebagai laki-laki atau perempuan, dengan jenis kelamin yang berbeda dan ditentukan secara biologis (Kejadian 1:27; 2:5-23; 1 Korintus 11:11-15; Roma 1:26-27) yang ditetapkan oleh Tuhan untuk setiap individu. (Mazmur 139:13-14). Kebingungan antara keduanya merupakan kekejian bagi-Nya (Imamat 18:22; Ulangan 22:5; Roma 1:26-27; 1 Korintus 6:9).

Kami mengajarkan bahwa maksud Allah dalam penciptaan manusia adalah agar manusia memuliakan Allah, menikmati persekutuan dengan Allah, menghidupi kehidupannya dalam kehendak Allah, dan dengan demikian menepati tujuan Allah untuk manusia di dunia (Yesaya 43:7; Kolose 1:16; Wahyu 4:11).

Kami mengajarkan bahwa dalam dosa ketidaktaatan Adam terhadap kehendak yang diwahyukan Tuhan dan Firman-Nya, manusia kehilangan ketidakbersalahannya; menanggung hukuman kematian rohani dan jasmani; menjadi sasaran murka Allah; dan menjadi sepenuhnya rusak dan sama sekali tidak mampu memilih atau melakukan apa yang berkenan kepada Allah kecuali mereka menerima anugerah ilahi. Tanpa kemampuan untuk memulihkan dirinya sendiri, manusia tersesat tanpa harapan. Oleh karena itu, keselamatan manusia sepenuhnya berasal dari anugerah Allah melalui karya penebusan Tuhan kita Yesus Kristus (Kejadian 2:16-17; 3:1-19; Yohanes 3:36; Roma 3:23; 6:23; 1 Korintus 2:14: Efesus 2:1-3; 1 Timotius 2:13-14; 1 Yohanes 1:8).

Kami mengajarkan bahwa karena semua manusia ada di dalam Adam, sifat yang dirusak oleh dosa Adam telah ditularkan kepada semua manusia dari segala zaman. Yesus Kristus adalah satu-satunya pengecualian. Dengan demikian, semua manusia pada dasarnya adalah orang-orang berdosa, melalui pilihan mereka, dan berdasarkan deklarasi ilahi (Mazmur 14:1-3; Yeremia 17:9; Roma 3:9-18, 23; 5:10-12).

Keselamatan

Kami mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya berasal dari Allah melalui anugerah berdasarkan penebusan Yesus Kristus, atas jasa darah-Nya yang tercurah, dan bukan berdasarkan jasa atau perbuatan manusia (Yohanes 1:12; Efesus 1:7; 2:8-10; 1 Petrus 1:18-19).

REGENERASI

Kami mengajarkan bahwa regenerasi adalah karya supernatural Roh Kudus yang melaluinya sifat ilahi dan kehidupan ilahi diberikan (Yohanes 3:3-7; Titus 3:5). Hal ini terjadi seketika itu juga dan tercapai semata-mata oleh kuasa Roh Kudus melalui perantaraan Firman Tuhan (Yohanes 5:24), ketika orang berdosa yang bertobat, sebagaimana dimampukan oleh Roh Kudus, meresponi tawarankeselamatan ilahi dengan iman. Regenerasi yang sejati diwujudkan melalui buah-buah sesuaipertobatan sebagaimana ditunjukkan dalam sikap dan perilaku yang benar. Perbuatan-perbuatan baik merupakan bukti dan buah dari regenerasi (1 Korintus 6:19-20; Efesus 2:10), dan akan dialami sesuai dengan sejauh orang percaya berserah kepada kendali Roh Kudus dalam hidupnya melalui ketaatan yang setia kepada Firman Tuhan (Efesus 5:17-21; Filipi 2:12b; Kolose 3:16; 2 Petrus 1:4-10). Ketaatan ini mengakibatkan orang percaya semakin menjadi serupa dengan gambaran Tuhan kita Yesus Kristus (2 Korintus 3:18). Keserupaan seperti itu mencapai puncaknya dalam pemuliaan orang percaya pada kedatangan Kristus (Roma 8:17; 2 Petrus 1:4; 1 Yohanes 3:2-3).

PEMILIHAN

Kami mengajarkan bahwa pemilihan adalah perbuatan Allah yang melaluinya, sebelum dunia dijadikan, Dia memilih di dalam Kristus orang-orang yang oleh anugerah Dia membarui, menyelamatkan, dan menguduskan (Roma 8:28-30; Efesus 1:4-11; 2 Tesalonika 2:13; 2 Timotius 2:10; 1 Petrus 1:1-2).

Kami mengajarkan bahwa pemilihan berdaulat tidak bertentangan atau meniadakan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan memercayai Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan (Yehezkiel 18:23, 32; 33:11; Yohanes 3:18-19, 36; 5:40; Roma 9:22-23; 2 Tesalonika 2:10-12; Wahyu 22:17). Namun demikian, karena anugerah berdaulat mencakup baik cara orang menerima anugerah keselamatan maupun anugerah itu sendiri, maka pemilihan berdaulat akan menghasilkan apa yang ditentukan oleh Allah. Semua orang yang dipanggil Bapa kepada diri-Nya sendiri akan datang dengan iman dan semua yang datang dengan iman akan Bapa terima (Yohanes 6:37-40, 44; Kisah Para Rasul 13:48; Yakobus 4:8).

Kami mengajarkan bahwa perkenanan yang tidak layak kita terima, yang diberikan Allah kepada orang-orang berdosa yang sudah sepenuhnya rusak itu, tidak terkait dengan inisiatif apa pun dari mereka sendiri ataupun antisipasi Allah terhadap apa yang mungkin mereka lakukan atas kehendak mereka sendiri, melainkan hanya karena anugerah dan kemurahan dalam kedaulatan-Nya (Efesus 1:4-7; Titus 3:4-7; 1 Petrus 1:2).

Kami mengajarkan bahwa pemilihan tidak boleh dipandang hanya berdasarkan kedaulatan abstrak. Allah sungguh-sungguh berdaulat namun Dia menjalankan kedaulatan ini selaras dengan atribut-atribut-Nya yang lain, khususnya kemahatahuan, keadilan, kekudusan, hikmat, anugerah, dan kasih-Nya (Roma 9:11-16). Kedaulatan ini akan selalu meninggikan kehendak Tuhan dengan cara yang sepenuhnya sesuai dengan karakter-Nya sebagaimana dinyatakan dalam kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus (Matius 11:25-28; 2 Timotius 1:9).

PEMBENARAN

Kami mengajarkan bahwa pembenaran di hadapan Allah adalah tindakan Allah (Roma 8:33) yang melaluinya Ia memperhitungkan sebagai benar orang-orang yang, karena iman di dalam Kristus, bertobat dari dosa-dosa mereka (Lukas 13:3; Kisah 2:38; 3:19; 11:18; Roma 2:4; 2 Korintus 7:10; Yesaya 55:6-7) dan mengakui Dia sebagai Tuhan yang berdaulat (Roma 10:9-10; 1 Korintus 12:3; 2 Korintus 4:5; Filipi 2: 11). Kebenaran ini terlepas dari kebajikan atau perbuatan manusia apa pun (Roma 3:20; 4:6) dan melibatkan penghitungan dosa-dosa kita kepada Kristus (Kolose 2:14; 1 Petrus 2:24) dan penghitungan kebenaran Kristus kepada kita. (1 Korintus 1:30; 2 Korintus 5:21). Melalui cara ini Allah dimampukan untuk menjadi “benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.” (Roma 3:26).

PENGUDUSAN

Kami mengajarkan bahwa setiap orang percaya dikuduskan (dikhususkan) kepada Allah melalui pembenaran dan karena itu dinyatakan kudus dan oleh karena itu dikenal sebagai orang kudus. Pengudusan menyangkut kedudukan, terjadi seketika dan tidak boleh disamakan dengan pengudusan progresif. Pengudusan ini terkait dengan kedudukan orang percaya, bukan gaya hidupatau kondisinya saat ini (Kisah Para Rasul 20:32; 1 Korintus 1:2, 30; 6:11; 2 Tesalonika 2:13; Ibrani 2:11; 3:1; 10:10, 14; 13:12; 1 Petrus 1:2).

Kami mengajarkan bahwa melalui karya Roh Kudus juga terdapat suatu pengudusan progresif dimana melaluinya keadaan orang percaya semakin didekatkan kepada kedudukan yang secara posisi dinikmati oleh orang percaya melalui pembenaran. Melalui ketaatan kepada Firman Tuhan dan penguatan dari Roh Kudus, orang percaya mampu menjalani kehidupan yang semakin kudus sesuai dengan kehendak Allah, menjadi semakin serupa dengan Tuhan kita Yesus Kristus (Yohanes 17:17,19 ; Roma 6:1-22; 2 Korintus 3:18; 1 Tesalonika 4:3-4; 5:23).

Dalam hal ini, kami mengajarkan bahwa setiap orang yang diselamatkan terlibat dalam konflik sehari-hari—ciptaan baru di dalam Kristus berperang melawan daging—namun kelengkapan yang memadai diberikan untuk kemenangan melalui kuasa Roh Kudus yang berdiam di dalam dirinya. Perjuangan ini tetap ada pada orang beriman sepanjang hidup di dunia fana ini dan tidak akan pernah berakhir sepenuhnya. Semua klaim mengenai pemberantasan dosa dalam kehidupan ini tidak berdasarkan Kitab Suci. Pemberantasan dosa tidaklah mungkin, namun Roh Kudus menyediakan kemenangan atas dosa (Galatia 5:16-25; Efesus 4:22-24; Filipi 3:12; Kolose 3:9-10; 1 Petrus 1:14- 16; 1 Yohanes 3:5-9).

KEPASTIAN

Kami mengajarkan bahwa semua orang yang ditebus setelah diselamatkan dipelihara oleh kuasa Tuhan dan dengan demikian aman di dalam Kristus selamanya (Yohanes 5:24; 6:37-40; 10:27-30; Roma 5:9-10; 8:1, 31-39; 1 Korintus 1:4-8; Efesus 4:30; Ibrani 7:25; 13:5; 1 Petrus 1:5; Yudas 24).

Kami mengajarkan bahwa adalah hak istimewa bagi orang percaya untuk bersukacita atas kepastian keselamatan mereka melalui kesaksian Firman Tuhan, tetapi Firman itu juga dengan jelas melarang penggunaan kebebasan Kristen sebagai kesempatan untuk hidup berdosa dan menurut hawa nafsu (Roma 6:15-22; 13:13-14; Galatia 5:13, 25-26; Titus 2:11-14).

PEMISAHAN

Kami mengajarkan bahwa pemisahan dari dosa dengan jelas diserukan dalam seisi Perjanjian Lama dan Baru, dan bahwa Kitab Suci dengan jelas menunjukkan bahwa pada hari-hari terakhir kemurtadan dan keduniawian akan meningkat (2 Korintus 6:14-7:1; 2 Timotius 3:1-5).

Kami mengajarkan bahwa karena rasa syukur yang mendalam atas anugerah Allah yang tidak layak kita terima dan karena Allah kita yang mulia itu begitu layak untuk menerima pengabdian penuh kita, semua orang yang diselamatkan seharusnya hidup sedemikian rupa untuk menunjukkan cinta kasih kita yang memuja Tuhan dan sehingga tidak mendatangkan celaan kepada Tuhan dan Juruselamat kita. Kami juga mengajarkan bahwa pemisahan dari semua kemurtadan agamawi dan kebiasaan-kebiasaan duniawi dan dosa diperintahkan kepada kita oleh Allah (Roma 12:1-2, 1 Korintus 5:9-13; 2 Korintus 6:14-7:1; 1 Yohanes 2:15-17; 2 Yohanes 9-11).

Kami mengajarkan bahwa orang percaya harus hidup dikhususkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus (2 Tesalonika 1:11-12; Ibrani 12:1-2) dan menegaskan bahwa kehidupan Kristen adalah kehidupan yang taat dan saleh dan mencerminkan ajaran Ucapan Bahagia (Matius 5:2-12) dan orang percaya seharusnya mengejar kekudusan secara terus-menerus (Roma 12:1-2; 2 Korintus 7:1; Ibrani 12:14; Titus 2:11-14; 1 Yohanes 3:1-10).

Gereja

Kami mengajarkan bahwa saat percaya kepada Yesus Kristus, semua orang tersebut seketika itu juga ditempatkan oleh Roh Kudus ke dalam kesatuan Tubuh rohani, yaitu gereja (1 Korintus 12:12-13), sang mempelai Kristus (2 Korintus 11:2; Efesus 5: 23-32; Wahyu 19:7-8), yang mana Kristus adalah Kepalanya (Efesus 1:22; 4:15; Kolose 1:18)

Kami mengajarkan bahwa pembentukan gereja, Tubuh Kristus, dimulai pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-21, 38-47) dan akan genap pada saat kedatangan Kristus untuk umat-Nya pada saat pengangkatan (1 Korintus 15:51-52; 1 Tesalonika 4:13-18).

Kami mengajarkan bahwa gereja dengan demikian adalah badan unik, yaitu suatu tubuh rohani yang dirancang oleh Kristus, yang terdiri dari semua orang percaya yang sudah lahir baru di zaman sekarang ini (Efesus 2:11, 3:6). Gereja berbeda dari Israel (1 Korintus 10:32). Hal ini merupakan satu misteri yang baru terungkap di zaman ini (Efesus 3:1-6; 5:32).

Kami mengajarkan bahwa Kitab Suci Perjanjian Baru mengajarkan dan mendefinisikan didirikannya gereja-gereja lokal dan bagaimana kelanjutannya (Kisah Para Rasul 14:23, 27; 20:17, 28; Galatia 1:2; Filipi 1:1; 1 Tesalonika 1:1; 2 Tesalonika 1:1) dan bahwa para anggota dari Tubuh rohani yang satu (Gereja Am) diarahkan untuk bersekutu bersama-sama dalam jemaat-jemaat lokal (1 Korintus 11:18-20; Ibrani 10:25).

Kami mengajarkan bahwa satu-satunya otoritas tertinggi bagi gereja adalah Kristus (1 Korintus 11:3; Efesus 1:22; Kolose 1:18) dan bahwa kepemimpinan, karunia-karunia, ketertiban, disiplin, dan ibadah gereja semuanya ditunjuk melalui kedaulatan-Nya sebagaimana diajarkan di dalam Kitab Suci. Pelayan-pelayan yang ditunjuk secara alkitabiah untuk melayani jemaat di bawah Kristus disebutpenatua (juga disebut pengawas jemaat, pendeta, dan pendeta pengajar; Kisah Para Rasul 20:28; Efesus 4:11) dan diaken, yang keduanya harus memenuhi persyaratan-persyaratan alkitabiah (1 Timotius 3:1-13; Titus 1:5-9; 1 Petrus 5:1-5). Kami mengajarkan bahwa para pemimpin tersebut memimpin atau memerintah sebagai pelayan-pelayan Kristus (1 Timotius 5:17-22) dan memiliki otoritas-Nya dalam mengarahkan gereja. Jemaat harus tunduk pada kepemimpinan mereka (Ibrani 13:7, 17).

Kami mengajarkan pentingnya pemuridan (Matius 28:19-20; 2 Timotius 2:2), dan bahwa semua orang percaya bertanggungjawab satu sama lain (Matius 18:5-14). Kami mengajarkan perlunya disiplin terhadap anggota jemaat yang berbuat dosa menurut standar-standar Kitab Suci (Matius 18:15-22; Kisah Para Rasul 5:1-11; 1 Korintus 5:1-13; 2 Tesalonika 3:6-15; 1 Timotius 1:19-20; Titus 1:10-16).

Kami mengajarkan otonomi gereja lokal, yang bebas dari otoritas atau kendali luar apa pun, dengan hak pemerintahan sendiri dan bebas dari campur tangan hierarki individu atau organisasi mana pun (Titus 1:5). Kami mengajarkan bahwa adalah hal yang alkitabiah bagi gereja-gereja sejati untuk bekerja sama satu sama lain dalam penyampaian dan penyebaran injil. Akan tetapi, setiap gereja lokal, melalui para penatua dan penafsiran serta penerapan mereka terhadap Kitab Suci, harus menjadi satu-satunya penentu atas seberapa jauh dan bagaimana caranya kerja sama berlangsung. Para penatua harus menentukan semua hal lain mengenai keanggotaan, kebijakan, disiplin, bantuan amal, dan pemerintahan gereja (Kisah Para Rasul 15:19-31; 20:28; 1 Korintus 5:4-7, 13; 1 Petrus 5:1-4).

Kami mengajarkan bahwa tujuan gereja adalah untuk memuliakan Tuhan (Efesus 3:21) dengan membangun diri di dalam iman (Efesus 4:13-16), melalui pengajaran Firman (2 Timotius 2:2, 15; 3:16-17), melalui persekutuan (Kisah Para Rasul 2:47; 1 Yohanes 1:3), dengan menjalankan ketetapan-ketetapan (ordonansi) (Lukas 22:19; Kisah Para Rasul 2:38-42) dan dengan memajukan dan menyampaikan Injil ke seluruh dunia (Matius 28:19; Kisah Para Rasul 1:8; 2:42).

Kami mengajarkan panggilan kepada semua orang kudus untuk melakukan pekerjaan pelayanan (1 Korintus 15:58; Efesus 4:12; Wahyu 22:12).

Kami mengajarkan perlunya gereja untuk bekerja sama dengan Allah untuk menggenapi tujuan-Nya di dunia. Untuk itu, Dia memberikan karunia-karunia Roh kepada gereja. Pertama, Dia memberikan orang-orang yang terpilih untuk tujuan memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan (Efesus 4:7-12), dan Dia juga memberikan kemampuan-kemampuan rohani yang unik dan istimewa kepada setiap anggota Tubuh Kristus (Roma 12:5-8; 1 Korintus 12:4-31; 1 Petrus 4:10-11).

Kami mengajarkan bahwa ada dua jenis karunia yang diberikan kepada gereja mula-mula: karunia-karunia supernatural berupa wahyu ilahi dan penyembuhan, yang diberikan sementara pada zaman rasuli dengan tujuan untuk membuktikan keilahian berita para rasul (Ibrani 2:3,4; 2 Korintus 12:12); dan karunia-karunia pelayanan, yang diberikan untuk memperlengkapi orang-orang percaya dalam membangun satu sama lain. Dengan selesainya pewahyuan Perjanjian Baru, Kitab Suci menjadi satu-satunya penguji atas keilahian pesan seseorang, dan karunia-karunia pengonfirmasi yang bersifat mukjizat tidak lagi diperlukan untuk mengesahkan seseorang atau pesannya (1 Korintus 13:8-12). Karunia-karunia mukjizat bahkan dapat dipalsukan oleh Iblis untuk menipu orang percaya sekalipun (1 Korintus 13:13-14:12; Wahyu 13:13-14). Karunia-karunia lain yang masih berlaku saat ini hanyalah karunia-karunia yang memperlengkapi jemaat, yang tidak bersifat pewahyuan, dan diberikan untuk membangun secara rohani (Roma 12:6-8). Kami mengajarkan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki karunia penyembuhan saat ini, akan tetapi Allah mendengar dan menjawab doa yang beriman dan akan menjawab sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna bagi orang yang sakit, menderita, dan sengsara (Lukas 18:1-6; Yohanes 5:7-9; 2 Korintus 12:6-10; Yakobus 5:13-16; 1 Yohanes 5:14-15).

Kami mengajarkan bahwa dua ketetapan (ordonansi) telah dipercayakan kepada gereja lokal, yaitu: baptisan dan Perjamuan Kudus (Kisah Para Rasul 2:38-42). Baptisan Kristen melalui penyelaman (Kisah Para Rasul 8:36-39) adalah kesaksian sungguh-sungguh dan indah dari seorang percaya yang menunjukkan imannya kepada Juruselamatnya yang telah disalibkan, dikuburkan, dan bangkit, dan persatuannya dengan Dia dalam kematian terhadap dosa dan kebangkitan menuju kehidupan baru (Roma 6:1-11). Ini juga merupakan tanda persekutuan dan identifikasi dengan Tubuh Kristus yang terlihat (Kisah Para Rasul 2:41-42).

Kami mengajarkan bahwa Perjamuan Kudus adalah peringatan dan pernyataan dari kematian Kristus hingga kedatangan-Nya, dan harus selalu didahului dengan menguji diri secara sungguh-sungguh (1 Korintus 11:28-32). Kami juga mengajarkan bahwa, walaupun unsur-unsur Perjamuan Kudus hanya mewakili daging dan darah Kristus, Perjamuan Kudus memang satu persekutuan nyata dengan Kristus yang telah bangkit dan dengan demikian Dia hadir secara unik dan bersekutu dengan umat-Nya (1 Korintus 10:16).

Malaikat

MALAIKAT KUDUS

Kami mengajarkan bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan dan oleh karena itu tidak boleh disembah. Meskipun mereka merupakan makhluk ciptaan yang lebih tinggi dari pada manusia, mereka diciptakan untuk melayani Tuhan dan menyembah Dia (Lukas 2:9-14; Ibrani 1:6-7, 14; 2:6-7; Wahyu 5:11-14; 19:10; 22:9).

MALAIKAT JATUH

Kami mengajarkan bahwa Iblis adalah malaikat yang diciptakan dan menjadi penyebab dosa. Ia dijatuhkan penghakiman Allah karena memberontak melawan Penciptanya (Yesaya 14:12-17; Yehezkiel 28:11-19), dengan membawa banyak malaikat bersamanya saat kejatuhannya (Matius 25:41; Wahyu 12:1-14), dan dengan membawa dosa ke dalam umat manusia melalui godaannya terhadap Hawa (Kejadian 3:1-15).

Kami mengajarkan bahwa Iblis adalah musuh Allah dan manusia, secara terbuka dan nyata (Yesaya 14:13-14; Matius 4:1-11; Wahyu 12:9-10); dia penguasa dunia ini, yang telah dikalahkan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (Roma 16:20); dan bahwa dia akan dihukum selama-lamanya dalam lautan api (Yesaya 14:12-17; Yehezkiel 28:11-19; Matius 25:41; Wahyu 20:10).

Eskatologi

KEMATIAN

Kami mengajarkan bahwa kematian jasmani tidak berarti hilangnya kesadaran non-jasmani kita (Wahyu 6:9-11). Jiwa orang yang ditebus mati, seketika itu dia masuk ke dalam hadirat Kristus (Lukas 23:43; Filipi 1:23; 2 Korintus 5:8), bahwa ada pemisahan jiwa dan tubuh (Filipi 1:21-24), dan bahwa, bagi orang-orang yang ditebus, pemisahan tersebut akan berlanjut sampai hari pengangkatan (1 Tesalonika 4:13-17), yang mengawali kebangkitan pertama (Wahyu 20:4-6), saat jiwa dan tubuh kita dipersatukan kembali supaya kita dipermuliakan selama-lamanya bersama Tuhan kita (Filipi 3:21; 1 Korintus 15:35-44, 50-54). Sampai saat itu tiba, jiwa orang-orang yang ditebus dalam Kristus tetap berada di dalam persekutuan penuh sukacita bersama Tuhan kita Yesus Kristus (2 Korintus 5:8).

Kami mengajarkan kebangkitan tubuh bagi semua manusia, mereka yang diselamatkan akan hidup selama-lamanya (Yohanes 6:39; Roma 8:10-11, 19-23; 2 Korintus 4:14), sedangkan mereka yang tidak diselamatkan akan dihakimi dan dihukum selama-lamanya (Daniel 12:2; Yohanes 5:29; Wahyu 20:13-15).

Kami mengajarkan bahwa jiwa orang yang tidak diselamatkan pada saat kematiannya akan terus kena hukuman hingga kebangkitan kedua (Lukas 16:19-26; Wahyu 20:13-15), ketika jiwa dan tubuh kebangkitan akan dipersatukan kembali (Yohanes 5:28- 29). Mereka kemudian akan menghadapiPenghakiman Takhta Putih yang Agung (Wahyu 20:11-15) dan akan dicampakkan ke dalam neraka, lautan api (Matius 25:41-46), terputus dari kehidupan Allah selama-lamanya (Daniel 12:2; Matius 25:41-46; 2 Tesalonika 1:7-9).

PENGANGKATAN GEREJA

Kami mengajarkan kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus secara pribadi dan badani sebelum tujuh tahun masa siksaan (1 Tesalonika 4:16; Titus 2:13) untuk mengangkat gereja-Nya dari bumi ini (Yohanes 14:1-3; 1 Korintus 15:51-53; 1 Tesalonika 4:15-5:11) dan, antara peristiwa ini dan kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan bersama orang-orang kudus-Nya Dia akan memberi upah kepada orang-orang percaya sesuai dengan perbuatan mereka (1 Korintus 3:11-15; 2 Korintus 5:10).

MASA SIKSAAN (TRIBULASI)

Kami mengajarkan bahwa segera setelah gereja diangkat dari bumi (Yohanes 14:1-3; 1 Tesalonika 4:13-18) penghakiman-penghakiman Allah yang adil akan ditumpahkan ke atas dunia yang tidak percaya (Yeremia 30:7; Daniel 9:27; 12:1; 2 Tesalonika 2:7-12; Wahyu 16), dan bahwa penghakiman-penghakiman ini akan mencapai puncaknya dengan kembalinya Kristus dalam kemuliaan ke bumi (Matius 24:27-31; 25:31-46; 2 Tesalonika 2:7-12). Pada saat itu orang-orang kudus dari masa Perjanjian Lama dan dari masa siksaan akan dibangkitkan dan orang-orang yang hidup akan dihakimi (Daniel 12:2-3; Wahyu 20:4-6). Periode ini mencakup minggu ketujuh puluh dari nubuatan Daniel (Daniel 9:24-27; Matius 24:15-31; 25:31-46).

KEDATANGAN KEDUA DAN KERAJAAN SERIBU TAHUN (MILENIUM)

Kami mengajarkan bahwa, setelah masa siksaan, Kristus akan datang ke bumi untuk menduduki takhta Daud (Matius 25:31; Lukas 1:31-33; Kisah Para Rasul 1:10-11; 2:29-30) dan mendirikan kerajaan Mesias-Nya selama seribu tahun di bumi (Wahyu 20:1-7). Selama masa ini orang-orang kudus yang telah dibangkitkan itu akan memerintah bersama Dia atas Israel dan semua bangsa di bumi (Yehezkiel 37:21-28; Daniel 7:17-22; Wahyu 19:11-16). Pemerintahan ini akan didahului oleh kekalahan Antikristus dan Nabi Palsu, dan disingkirkannya Iblis dari dunia (Daniel 7:17-27; Wahyu 20:1-7).

Kami mengajarkan bahwa kerajaan itu sendiri akan menjadi penggenapan janji Tuhan kepada Israel (Yesaya 65:17-25; Yehezkiel 37:21-28; Zakharia 8:1-17) untuk mengembalikan mereka ke tanah yang telah dirampas dari mereka karena ketidaktaatan mereka (Ulangan 28:15-68). Sebagai akibat dari ketidaktaatan mereka Israel untuk sementara waktu disisihkan (Matius 21:43; Roma 11:1-26), namun akan disadarkan kembali melalui pertobatan supaya mereka boleh masuk ulang ke dalam tanah berkat (Yeremia 31:31-34; Yehezkiel 36: 22-32; Roma 11:25-29).

Kami mengajarkan bahwa masa pemerintahan Tuhan kita ini akan ditandai dengan keharmonisan, keadilan, kedamaian, kebenaran, dan umur panjang (Yesaya 11; 65:17-25; Yehezkiel 36:33-38), dan akan diakhiri dengan dilepaskannya Iblis (Wahyu 20:7).

PENGHAKIMAN ATAS ORANG YANG HILANG

Kami mengajarkan bahwa sesudah dilepaskannya Iblis setelah pemerintahan seribu tahun Kristus (Wahyu 20:7), Iblis akan menyesatkan bangsa-bangsa di bumi dan mengumpulkan mereka untuk berperang melawan orang-orang kudus dan kota yang dikasihi-Nya, di mana pada saat itu Iblis dan pasukannya akan dilahap oleh api dari surga (Wahyu 20:9). Sesudahnya, Iblis akan dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang (Matius 25:41; Wahyu 20:10), sedangkan Kristus, yang adalah Hakim atas semua manusia (Yohanes 5:22), akan bangkit dan menghakimi baik orang besar maupun yang kecil pada penghakiman Takhta Putih yang Besar.

Kami mengajarkan bahwa kebangkitan orang mati yang tidak diselamatkan menuju penghakiman akan berupa kebangkitan fisik, di mana setelah menerima penghakiman (Yohanes 5:28-29), mereka akan diserahkan ke dalam hukuman kekal secara sadar dalam lautan api (Matius 25:41; Wahyu 20:11-15).

KEKEKALAN

Kami mengajarkan bahwa setelah berakhirnya kerajaan seribu tahun tersebut, dilepaskannya Iblis untuk sementara waktu, dan penghakiman terhadap orang-orang yang tidak percaya (2 Tesalonika 1:9; Wahyu 20:7-15), orang-orang yang diselamatkan akan masuk ke dalam keadaan kemuliaan kekal bersama Allah, yang mana setelah itu unsur-unsur bumi ini akan dilenyapkan (2 Petrus 3:10) dan digantikan dengan bumi baru yang di dalamnya hanya ada kebenaran (Efesus 5:5; Wahyu 20:15, 21:1-27; 22:1-21). Sesudah ini, kota surgawi akan turun dari surga (Wahyu 21:2) dan akan menjadi tempat tinggal orang-orang kudus, di mana mereka akan selamanya menikmati persekutuan dengan Tuhan dan satu sama lain (Yohanes 17:3; Wahyu 21-22). Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah menggenapi misi penebusan-Nya, kemudian akan menyerahkan kerajaan itu kepada Allah Bapa (1 Korintus 15:24-28) agar di dalam segala hal Allah Tritunggal lah yang memerintah selama-lamanya (1 Korintus 15:28).