John MacArthur | Jumat, 12 Januari, 2024
Berikut adalah terjemahan dari artikel “Christ Plus Nothing” di Grace to You.
Kami berdua masuk ke dalam ruangan itu dan duduk. Kemudian ia mengatakan, “Saya ini seorang Muslim. Saya sudah menjadi Muslim sepanjang hidup saya. Sekarang saya ingin memiliki Kristus.” Saya merasa agak keteteran karena saya belum pernah memimpin seorang Muslim kepada Kristus sebelumnya, dan saya juga tidak mengira bahwa ada yang segampang itu menanggapi Injil. Saya menjelaskan secara lebih mendalam apa artinya membuka hati untuk Kristus, dan kemudian mengajaknya berdoa bersama-sama.
Sambil kami berlutut, ia berdoa untuk menerima Kristus. Kemudian saya mendoakan dia, dan kami pun berdiri. Saya merasa bersemangat, dan senyum tampak mengembang di wajahnya saat ia menjabat erat tangan saya. Tetapi kemudian ia membuat satu pernyataan tragis dan membuka: “Luar biasa bukan? Sekarang saya memiliki dua agama, Kekristenan dan Islam.”
Sedih mendengar sedemikian kelirunya ia memahami Injil, dengan hati-hati saya jelaskan kepadanya bahwa Kekristenan bukan demikian halnya. Yesus bukan seseorang yang dengan mudahnya bisa Anda tambahkan ke dalam agama lain yang Anda pilih. Anda harus berbalik dari kesesatan dan menerima-Nya sebagai Tuhan satu-satunya (1 Tesalonika 1:9). Yesus sendiri mengatakan, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain” (Matius 6:24). Anda meninggalkan semua tuan lainnya demi mendapatkan Kristus, yang adalah mutiara berharga itu (Matius 13:44-46). Kristus mendapatkan segala-galanya yang ada pada Anda, dan anda menerima segala-galanya dari Dia.
Tetapi seperti halnya pemimpin muda kaya yang menolak Kristus demi mempertahankan harta miliknya itu (Lukas 18:18-23), aktor muda ini juga tidak bersedia untuk meninggalkan agamanya yang sesat itu dan datang kepada Dia yang satu-satunya berkuasa menyelamatkan jiwanya. Ia pun akhirnya pergi tanpa Kristus.
Kita harus berpegang erat kepada kecukupan dari Kristus — tidak menambahkan atau menguranginya. Di dalam Kristuslah adanya “segala harta hikmat dan pengetahuan” (Kolose 2:3). “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keilahian” (Kolose 2:9). Kita “telah dipenuhi di dalam Dia” (Kolose 2:10). Dan tidak ada satu hal pun yang akan dapat memisahkan kita dari-Nya (Roma 8:35-39). Apa lagi yang kita perlukan?
Apakah Anda bersandar dan memercayai kecukupan dalam Kristus? Apakah Kristus segalanya bagimu? Apabila benar demikian, bersyukurlah kepada-Nya untuk kepenuhan dari-Nya itu. Namun apabila tidak demikian, mungkin Anda telah meyakini hikmat manusia yang penuh kegagalan, menyesatkan, ceroboh; ritual-ritual religius yang sia-sia; atau pengalaman-pengalaman mistis yang terbentuk dalam benak Anda sendiri dan tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Mungkin Anda menyangka bahwa penyangkalan diri dan penyiksaan diri akan mendatangkan perkenanan Allah atasmu. Apabila benar demikian, singkirkan semuanya itu, dan dengan iman yang sederhana seperti anak kecil sambutlah Kristus yang telah bangkit itu sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Ia akan memberikan Anda keselamatan yang lengkap, pengampunan yang lengkap, dan kemenangan yang lengkap. Segala yang Anda butuhkan di dalam dimensi rohani sekarang selama-lamanya, semuanya ditemukan di dalam Kristus. Bertobatlah dari dosa anda dan serahkanlah hidupmu di bawah-Nya!